Jakarta, 4 Agustus 2025 – PT Sokonindo Automobile, agen pemegang merek DFSK dan Seres di Indonesia, baru saja menutup gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 dengan torehan positif.
Mereka berhasil meraih 565 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) selama pameran yang berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
Kontribusi Penjualan: Segmen Niaga & EV Penumpang
1. Penjualan kendaraan niaga
DFSK Gelora E tampil sebagai pilar utama penjualan:
- Gelora E Blind Van: 150 unit
- Gelora E Minibus: 80 unit
- Super Cab: 110 unit
Subsidi hingga Rp 85 juta membuat harga Gelora E semakin kompetitif—blind van turun dari Rp 350 juta menjadi sekitar Rp 270 juta, sedangkan minibus turun dari Rp 399 juta menjadi Rp 314 juta.
2. Penumpang listrik (EV)
Seres berhasil membukukan total 225 unit SPK:
- Seres E1 (city car): 105 unit
- Seres 3 (SUV listrik baru): 120 unit
Seres 3 yang diluncurkan di GIIAS 2025 dibanderol Rp 349 jutaan on‑the‑road Jakarta. Dilengkapi baterai besar (~54 kWh), jarak tempuh hingga 412 km (NEDC), fitur keselamatan dan kenyamanan lengkap—termasuk Apple CarPlay, wireless charging, sunroof, hingga kamera 360°

Perbandingan Tahun Lalu & Tren Pasar
Total SPK tahun ini naik tipis 3,5% dibanding GIIAS 2024 yang mencapai 546 unit. Meskipun penjualan Gelora E Blind Van agak menurun dibanding sebelumnya, lonjakan penjualan Super Cab dan kemunculan Seres 3 menutup celah tersebut
Pesaing: Wuling Air EV & BYD Atto 1
Segmen EV murah di GIIAS 2025 turut diramaikan oleh Wuling Air EV dan BYD Atto 1. BYD Atto 1 hadir dengan harga sangat kompetitif—mulai dari Rp 195 juta (Dynamic) hingga Rp 235 juta (Premium). Baterainya berkisar 30–39 kWh dengan jarak tempuh hingga 380 km, serta dukungan fitur modern seperti layar 10,1″, wireless charging, dan Apple CarPlay.
Wuling Air EV merespons agresif: harga diturunkan menjadi mulai dari Rp 170 jutaan, meskipun masih unggul dalam dimensi super-kompak yang ideal untuk penggunaan kota.
Pembuktian Strategi DFSK SERES
DFSK dan Seres membuktikan strategi ‘dual engine’ mereka—fokus pada kendaraan niaga dan EV penumpang—cukup efektif. Meski persaingan di segmen EV murah makin ketat, produktivitas dan inovasi produk seperti Seres 3 tetap menjadi daya tarik utama. Subsidi, fitur lengkap, dan varian model yang beragam membantu memperkuat posisi mereka di pasar otomotif Indonesia.