
Industri otomotif di Indonesia terus menunjukkan ketahanannya meskipun tantangan ekonomi semakin kompleks. Salah satu tantangan terbesar di tahun ini adalah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen, yang mulai diberlakukan pemerintah.
Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis industri otomotif Indonesia akan tetap tumbuh pada 2025, meskipun terdapat kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen.
“Sejak dahulu, kenaikan PPN sudah terjadi, mulai dari 10 persen, lalu 11 persen, hingga kini menjadi 12 persen,” ujar Jongkie, dikutip dari Antara, Selasa (7/1/2025).
Terkait dengan upaya meningkatkan pertumbuhan industri otomotif, Pemerintah memberi insentif fiskal sebesar tiga persen untuk pembelian kendaraan jenis hybrid (HEV) di awal tahun 2025. Kebijakan ini semakin menambah keyakinan (Gaikindo) akan perjalanan positif industri otomotif di tahun 2025.
Insentif yang dilakukan oleh pemerintah ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mendorong bauran kendaraan-kendaraan bermotor yang rendah emisi dan hemat bahan bakar atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta menuju karbon netral di tahun 2060.
“Kebijakan insentif untuk kendaraan hybrid adalah kabar baik yang diharapkan mampu memulihkan dan menggairahkan kembali industri kendaraan bermotor Indonesia,” kata Nangoi.
baca juga : kaca mobil berjamur ini solusinya
Dampak Terhadapa Industri Otomotif
Dengan adanya kebijakan pemberian insentif untuk kendaraan bermotor berbasis BEV serta yang terkini kebijakan pemberian insentif fiskal untuk kendaraan hybrid, menjadi langkah pemerintah Indonesia untuk mendorong daya saing kendaraan tersebut agar mampu meningkatkan penetrasinya di pasar nasional.
Meski menghadapi berbagai hambatan, industri otomotif berhasil mencatat pertumbuhan. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan kendaraan di Indonesia tetap meningkat secara tahunan. Bahkan, segmen kendaraan listrik dan hybrid mengalami lonjakan signifikan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya teknologi ramah lingkungan.
Industri otomotif juga berkontribusi besar terhadap ekspor, dengan pasar luar negeri seperti Asia Tenggara dan Timur Tengah terus memberikan permintaan yang stabil. Hal ini menunjukkan bahwa produk otomotif Indonesia tetap kompetitif di pasar global.
Baca juga: Pentingnya anti karat pada mobil anda